Aug 24, 2013

Gamang

Beberapa hari ini, meski sekilas sama, tapi terasa begitu berbeda, jauh berbeda seperti pada bulan sebelum dua purnama lalu. Entah apa yang terjadi. Kesibukan menulis laporan penelitian (baca: skripsi) aku lakukan seperti biasanya, namun tidak ada gairah dalam menuangkan ide dalam rentetean kata pada monitor, pun dengan nas tulisan yang ku buat. Entah apa yang terjadi. Nyawaku seakan hilang. Untuk sekedar membaca buku, jurnal, dan karya ilmiah yang menggoda dan menggairahkan itu saja, diri tak bernafsu; apalagi untuk menulis. Entah apa yang terjadi. Dalam benak ku berkecamuk dia, keluarga, dan tumpukan-tumpukan bacaan yang harus segera diselesaikan. Padahal tenggang waktu sudah semakin dekat di hadapan pelupuk mata. Entah apa yang terjadi.

Aku hanya ingin kembali sediakala, seperti pada bulan sebelum dua purnama lalu, di mana hasrat, inspirasi, dan ide menari, bergolak, menggerayangi diri, meningkatkan gairah bergelut dengan kata. Namun, tampaknya itu sulit untuk terulang lagi. Aku butuh ketenangan; namun di mana? Yang aku tahu ketenangan hakiki hanya ada di tempat-Nya. Haruskah aku ke tempat-Nya guna meraih ketenangan itu?

Dua-per-tiga malam telah lama aku tinggalkan. Padahal dulu di waktu tersebut aku bisa sedikit merasakan ketenangan untuk melampiaskan hasrat menulis ku. Sekarang, sulit tampaknya untuk terulang lagi. Semuanya berubah sejak dua purnama lalu. Entah harus bagaimana. Jiwa ini seakan hilang arah, lebih parah lagi, hilang jiwa.

Duduk dalam pandangan kosong menjadi sebuah keseharian, akhir-akhir ini. Apakah ini tanda agar aku kembali ke tempat-Nya? Padahal masih banyak impian dan tujuan yang harus direalisasikan. Apakah semuanya bisa terwujud dalam keadaan seperti ini? Seratus persen, bahkan seribu persen aku yakin tidak akan terwujud jika terus seperti ini.

Aku hanya ingin jiwaku kembali seperti pada bulan sebelum dua purnama lalu.

Dalam ketiadaan,

23 Agustus 2013 21.00 

Ratings and Recommendations by outbrain