Dec 31, 2011

Bukan Berpesta, Tapi Renungan

"Malam Tahun Baru ini ke mana ya?"
"Ayo dong kita bikin acara semacam party gitu biar seru Taun Baruannya!"
"Ah, gue mah udah ada acara sama pacar gue, biasa lah happy new year's eve private party, gitu."
"Gak, ke mana-mana gue mah, kaga punya pacar, palingan tidur sama guling."
"Gue mau ke tempat A, ayo mau ikut, dijamin bakal seru dah."

Kalimat-kalimat di atas mungkin sering kita dengar dari rekan, teman, atau bahkan orang yang paling dekat dengan kita. Banyak yang berasumsi bahwa malam pergantian tahun harus dirayakan dengan berbagai macam pesta - identik dengan party ala western. Banyak juga mereka yang menghabiskan waktu semalaman, bahkan sampai terbit fajar untuk merayakan malam pergantian tahun dengan cara berpesta, arak-arakan keliling kota, mabuk-mabukan, dan sebagainya.

Padahal jika kita kaji lebih dalam mengenai esensi dari pergantian tahun itu ialah bukan seperti yang terjadi umumnya, seperti yang telah disebutkan di atas. Sebaiknya, malam pergantian tahun itu kita gunakan sebagai refleksi diri terhadap apa yang sudah dilakukan selama satu tahun, bukan dengan berpesta pora dan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak begitu bermanfaat. Renungkanlah apa yang sudah kita dapat selama satu tahun ini; target apa yang sudah kita capai, harapan apa yang sudah kita penuhi, adakah peningkatan-peningkatan baik dari segi materi maupun rohani, dsb. Idealnya, setelah kita merenungi semua hal yang telah kita lakukan pada tahun sebelumnya, kita bisa, setidaknya, membuat rencana yang lebih mantap untuk kehidupan kita di tahun yang akan datang. Contohnya, kita bisa mulai meniatkan untuk mencapai target-target apa yang belum tercapai di tahun ini, tentunya dengan semangat dan kerja keras yang lebih lagi.

Di samping itu, merenungi semua yang telah kita lakukan akan memberikan dampak positif kepada diri kita sendiri. Contohnya, kita bisa memahami kekurangan dan kelebihan yang kita miliki, menjadi lebih berhati-hati dalam bertindak, dan mungkin kita juga bisa lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Orang bijak pernah berkata bahwa untuk meraih sebuah kesuksesan haruslah kita mengenali diri sendiri dengan baik. Pepatah ini mungkin benar adanya karena yang menentukan arah hidup kita, ya kita sendiri, bukan orang lain, betul kan? Bukankah Allah juga mengatakan bahwa Dia tidak akan merubah nasib hambanya jika hambanya tidak mau berusaha untuk merubahnya?

Nah, dengan adanya pergantian tahun, sebenarnya Allah memberikan kita waktu untuk berinstrospeksi diri, bukan untuk berpesta pora. Ya, mungkin benar juga jika malam pergantian tahun harus lah dirayakan. Namun perayaan itulah yang kita harus lebih perhatikan. Buatlah perayaan yang sekiranya dapat memacu semangat juang di tahun yang akan datang, betul kan?

Nah, oleh karena itu, kawan, mari kita jadikan malam pergantian tahun ini sebagai awal dari semangat baru untuk meraih semua mimpi yang kita dambakan. Setelah mengenali diri sendiri, ada baiknya kita mulai melangkah untuk menggapai semua mimpi. Allah sangat senang dengan hamba-Nya yang mau bekerja keras di jalan-Nya, iya kan? Jadi dari pada berpesta dan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, ada baiknya kita berdialog dengan Tuhan dan berinstrospeksi diri untuk mengenal pribadi sendiri, benar kan?

Dec 23, 2011

Bukankah Kita Sama?

Bukankah kita sama?
Bertuhan satu - Tuhan Yang Maha Esa.
Bukankah kita harus menghormati dan menghargai perbedaan yang ada?
Bukannya saling menyalahkan dan membenarkan.

Hey! Kita ini sama di mata Dia.
Apapun bahasa, warna kulit, dan golongan.
Mengapa harus ada pertumpahan darah, Bung?
Jangan ikuti nafsu syetan-mu. Atau kamu yang benar-benar syetan?
Tak punya nurani, akal yang sehat.

Bukankah Dia telah berfirman "bagiku agamaku, dan bagimu agamamu".
Lalu apa yang kamu pikirkan?
Memaksa semua orang untuk bertuhan dan berkeyakinan sama denganmu?
Tidak, Bung! Sekali lagi TIDAK!
Setiap orang punya keyakinannya sendiri, itu haknya - hak asasinya, kan?
Bukankah Dia juga yang memberi dan menjamin hak itu?

Jika memang ada yang harus diberantas,
yaitu mereka yang mendustakan Tuhan, menistakan agama, benarkan?
Lalu mengapa mereka yang berkeyakinan dan bertuhankan utuh, sejati, juga diberantas?
Karena keyakinannya tidak sama denganmu?

Bodoh, idiot, masa gak ngerti sama firman Tuhannya.
Pernah belajar toleransi gak, Hey?
Aplikasikan dong!
Jangan jadi syetan yang didalangi syetan,
niscaya kamu akan jadi syetan yang beneran syetan!...

Dec 15, 2011

Satu Pintaku

Tuhan, sekiranya Kau ijinkan,
Aku ingin terus ada bersamanya
melewati merah birunya perjalanan
menuju keridhaan-Mu

Tuhan, sekiranya Kau masih memberiku kekuatan,
Aku ingin selalu menjaganya, mendekapnya dalam kasih yang Suci.
Kasih, cinta, yang semakin hari semakin utuh, kekal.

Tuhan, jangan jauhkan jiwaku dari jiwanya
Sebab, antara aku dan dirinya sudah tak dapat dipisahkan.
Kecuali jika atas kehendak-Mu.

Tuhan, sekiranya Kau berkehendak,
Biarkanlah aku menghabiskan sisa hidup
dalam damai, dalam cinta yang suci
bersamanya...

Dec 14, 2011

Satu Cinta

...dan cinta itu kini menjadi semakin satu, padu
Aku, kamu, menjadi satu dalam segala hal
menjadikan dunia yang sementara ini indah, utuh.

Aku, kamu, kita, pada dasarnya berbeda.
Jauh, bahkan sangat jauh berbeda.
Tapi, cinta menyatukan semua,
menjadikannya sama, nyata, dan indah

Di hatimu aku ada, di hatiku kamu ada,
di jiwaku, separuh jiwamu bersemayam
di jiwamu, separuh jiwaku damai di dalamnya

Bersamamu, dunia ini indah, begitu indah.
Bersamamu, riuh kebisingan, amarah yang menggebu, musnah.
Bersamamu, kemarau jiwa tersiram hujan.

...dan cinta ini mejadi semakin satu, padu.
Aku, kamu, hatiku, hatimu, kita - satu.

Dec 7, 2011

Sebuah Awal

Ya Rabb, mimpi yang selalu hadir setap malam
kini kian dekat menjadi nyata
Ya Rabb, apakah ini sebuah isyarat-Mu
menjadikannya jadi nyata dan ku rasa?

Ya Rabb, semua berada pada kehendak-Mu
hanya Kau yang Maha tahu semua
yang akan terjadi pada makhluk-Mu
termasuk aku, si pemimpi ini

Bimbinglah aku, tuntunlah aku
supaya aku bisa meraih yang selama ini
terpendam di benak ku
buatlah semua menjadi nyata, Ya Rabb.

"Every dreams has a beginning"
Mungkin inilah awal dari semua mimpi
untuk menjadikannya nyata
Ya Rabb, bantu aku untuk menggapainya,
Amin...

Dec 6, 2011

Untukmu Ibu

Bu, dengan cinta mu aku hidup,
dengan kasih mu aku bernafas
dengan ridha mu Allah meridhai jalan-ku

Bu, kasih mu bak mata air di tandusnya hati
Menyejukkan dahaga di tengah kering perjalanan ini
Bu, kau pelita di tengah gulita gelapnya jalan yang ku tempuh

Jujur, tak sedikit pun bisa aku membalas
semua kasih yang kau curahkan
Tak sedikit pun jasa mu terbalas oleh ku,
yang hanya bisa merengek, menangis, membuatmu kesal
membuatmu menangis...

Bu, maaf atas segala yang pernah ku buat,
maaf karena aku belum bisa bahagiakan mu
dengan semua yang ku buat...

Bu, kau lah hidupku...

Ratings and Recommendations by outbrain